Foto:dailysocial.net |
Memang tinggal di kota besar, lebih memungkinkan untuk bergerak, dengan konsekuensi biaya hidup lebih tinggi dibanding dengan hidup di kota kecil atau di desa. Tetapi, ada seorang penulis free lance tingggal di kota kabupaten yang jauh dari kota besar nyatanya dia bisa menikmati honor tulisan-tulisannya. Tetapi kemudian memang dia kemudian pindah tinggal di kota propinsi karena ditarik menjadi redaktur di sebuah majalah berbahasa daerah.
Cerita semacam memang banyak terjadi. Para penulis free lance yang kemudian ditarik untuk menjadi redaktur. Dengan pertimbangan penghasilannya tiap bulan jelas, maka tawaran itu diterima. Tetapi dengan konsekuensi, namanya kemudian tidak lagi diketemukan di berbagai media massa, hanya dijumpai di media tempat dia bekerja. Menjadi free lance penghasilan bisa lebih tinggi dibanding masuk dalam lingkungan perusahaan. Tetapi semua itu ada plus dan minusnya. Menjadi free lance namanya bisa lebih terkenal karena menulis di berbagai media massa,. Sisi minusnya, tidak teratur, penghasilan naik turun, bahkan bisa drastis. Ketika lagi produktif dan banyak dimuat, penghasilannya besar..Sebaliknya ketika sedang tidak produktif atau tulisan hanya sedikit yang termuat, maka penghasilannya pun minim. Bahkan mungkin bisa nombok.
Sebetulnya tinggal bagaimana mengatur uang yang sudah diperolehnya. Tidak ada salahnya Anda yang belum mendapat pekerjaan mencoba menulis, siapa tahu setelah menulis beberapa kali ada penerbitan yang melirik Anda untuk masuk memperkuat jajaran redaksi. Kalau tulisan ini mendapat respon positif dari pengunjung blog ini maka tulisan ini akan disambung dengan bagiamana menulis dan kiat apa agar redaktur perhatian terhadap tulisan Anda.
nice artikel ... Cara Memasang Tombol Add This Diatas Postingan Blog
ReplyDelete