Mengapa Perlu Investasi?

Menurut Kamus Umum Besar Bahasa Indonesia, investasi adalah penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan.  Tulisan ini mengambil sumber dari Sekolah Pasar Modal Bursa Efek Indonesia Level 1 – A  (kpei-IDX-ksei)

Apa beda investasi dengan konsumsi? Kalau konsumsi pembelian pemenuhan kebutuhan hidup yang dipakai dan akan habis  atau mengalami penyusutan sedikit demi sedikit, sehingga akhirnya tidak dapat digunakan lagi.

Sedangkan investasi persiapan keuangan dengan penanaman uang atau modal dengan membeli suatu bentuk produk yang bukan konsumsi dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa depan. Ketika kita telah menentukan tujuan investasi maka manfaat yang kita dapat dari investasi adalah peningkatan nilai kekayaan atau asset dalam mengantisipasi ketidakpastian di masa yang akan datang dan proteksi terhadap gejolak inflasi.

Lalu bedanya dengan tabungan? Kalau tabungan kelebihan dana yang dimiliki setelah menggunakan pendapatannya untuk kebutuhan konsumsi dalam jangka waktu tertentu. Sementara investasi penyaluran sumber dana yang ada sekarang dengan mengharapkan keuntungan di masa mendatang.

Beberapa jenis investasi diantaranya investasi kekayaan riil (real property). Investasi yang dilakukan pada aset yang tampak secara nyata seperti tanah, bangunan, dan yang secara permanen melekat pada tanah termasuk apartemen, ruko, kondominium dan sebagainya.

Investasi kekayaan pribadi yang tampak (tangibel personal property). Investasi yang dilakukan pada benda-benda seperti emas, .barang antik dan termasuk benda-bendea seni seperti lukisan dan lain-lain.

Investasi keuangan (financial Investment). Investasi yang dilakukan pada surat berharga baik yang ada di pasar uang (money market) seperti saham, obligasi, dan berbagai bentuk surat berharga pasar modal lainnya.
Investasi komoditas (commodity Investment). Investasi yang dilakukan  pada komoditas dalam artisan barang-barang seperi kopi, kelapa sawit dan lain-lain. Investasi p;ada sektor ini disebut sebagai perdagangan berjangka.

Kemudian ada resiko. Yaitu suatu kemungkinan di mana hasil/tingkat pengembalian yang sebenarnya berbeda dengan yang diharapkan (actual return berbeda dengan expected return).
Terdapat hubungan positif antara resiko (risk) dan tingkat keuntungan (return), semakin tinggi potensi keuntungan akan semakin tinggi tingkat resiko.